Panjang Umur adalah Soal Genetik, Bukan kebiasaan Hidup...Kok Bisa?
REPUBLIKA Rabu, 03 Agustus 2011 15:06 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Kabar baiknya: merokok, minum, dan makan-makanan cepat saji tidak akan memperpendek umur Anda - jika Anda memiliki gen yang tepat.
Sebuah penelitian terhadap ratusan etnis centenarian mengungkapkan mereka memiliki kebiasaan yang lebih buruk dari kebiasaan orang dalam menjaga kesehatannya, namun usia mereka tetap panjang. Beberapa dari mereka telah merokok selama 85 tahun, yang lain bahkan menghabiskan lebih dari dua bungkus rokok sehari. Mereka juga kurang berolahraga dan mengonsumsi makanan secara serampangan.
Kabar buruknya: hampir mustahil untuk memastikan jika Anda adalah salah satu dari sedikit orang yang beruntung diberkati dengan gen umur panjang. Ini berarti, kata para peneliti Amerika, tidak ada alasan untuk tidak merawat kesehatan Anda.
Penelitian dilakukan terhadap sebuah etnis Yahudi Ashkenazi yang rata-rata berusia antara 95 dan 109. Mereka ditanya tentang bagaimana mereka menjalani kehidupan mereka. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan jawaban dari kelompok kedua yang lahir sekitar waktu yang sama tetapi telah memiliki rentang hidup yang normal. Hasil penelitian dituangkan dalam Journal of American Geriatrics Society.
Peneliti Nir Barzilai, dari Albert Einstein College of Medicine di New York, mengatakan, "Studi ini menunjukkan centenarians mungkin memiliki gen umur panjang tambahan yang membantu untuk melindungi mereka terhadap efek berbahaya dari gaya hidup tidak sehat."
Tapi kebanyakan dari kita tampaknya memang tidak begitu beruntung. "Meskipun studi ini menunjukkan centenarian umumnya obesitas, merokok, dan menghindari olahraga, tapi kebiasaan gaya hidup sehat tetap penting bagi kebanyakan dari kita yang tidak memiliki riwayat keluarga umur panjang," jelasnya.
Sebuah penelitian terhadap ratusan etnis centenarian mengungkapkan mereka memiliki kebiasaan yang lebih buruk dari kebiasaan orang dalam menjaga kesehatannya, namun usia mereka tetap panjang. Beberapa dari mereka telah merokok selama 85 tahun, yang lain bahkan menghabiskan lebih dari dua bungkus rokok sehari. Mereka juga kurang berolahraga dan mengonsumsi makanan secara serampangan.
Kabar buruknya: hampir mustahil untuk memastikan jika Anda adalah salah satu dari sedikit orang yang beruntung diberkati dengan gen umur panjang. Ini berarti, kata para peneliti Amerika, tidak ada alasan untuk tidak merawat kesehatan Anda.
Penelitian dilakukan terhadap sebuah etnis Yahudi Ashkenazi yang rata-rata berusia antara 95 dan 109. Mereka ditanya tentang bagaimana mereka menjalani kehidupan mereka. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan jawaban dari kelompok kedua yang lahir sekitar waktu yang sama tetapi telah memiliki rentang hidup yang normal. Hasil penelitian dituangkan dalam Journal of American Geriatrics Society.
Peneliti Nir Barzilai, dari Albert Einstein College of Medicine di New York, mengatakan, "Studi ini menunjukkan centenarians mungkin memiliki gen umur panjang tambahan yang membantu untuk melindungi mereka terhadap efek berbahaya dari gaya hidup tidak sehat."
Tapi kebanyakan dari kita tampaknya memang tidak begitu beruntung. "Meskipun studi ini menunjukkan centenarian umumnya obesitas, merokok, dan menghindari olahraga, tapi kebiasaan gaya hidup sehat tetap penting bagi kebanyakan dari kita yang tidak memiliki riwayat keluarga umur panjang," jelasnya.