FORMAT PEMESANAN / ORDER, Lewat Wh/Line/SMS ke no +6285 337 177 470, BBM Pin : HERBAL07

Jumlah & Nama/Kode Produk yang di pesan # dilengkapi dengan nama dan alamat anda # dan cara pembayaran yang di inginkan.
Contoh :2box herbal/1050# ANTONI, Jl. Raya kuta No. 110, Kuta-Bali # Bayar Via Mandiri. (format SMS bebas, tidak perlu takut salah)

SILAHKAN TULIS FORMAT PEMESANAN / ORDER SEPERTI CONTOH DIBAWAH...

diet sehatMITOS: Telur meningkatkan kadar kolesterol
FAKTA: Seperti kita semua tahu, kadar kolesterol tinggi berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler (jantung). Telur dan terutama kuning telur memiliki kolesterol yang tinggi. Hal ini telah menyebabkan kesimpulan bahwa telur dapat merugikan kesehatan jantung. Bagaimanapun, ini adalah benar-benar mitos. Sebagian besar kolesterol diproduksi oleh hati dan kita hanya mendapatkan 25% dari makanan. Terlebih lagi, konsumsi lemak jenuh lebih mempengaruhi kadar kolesterol dibanding makanan-makanan lainnya yang mengandung kolesterol, terutama kolesterol “buruk” LDL. Telur tidak memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi dan dengan demikian mereka dapat menjadi bagian dari diet sehat, tanpa meningkatkan risiko kardiovaskular.

MITOS: Kopi menyebabkan dehidrasi
FAKTA: Penelitian menunjukkan bahwa kopi, jika dikonsumsi dalam jumlah sedang, tidak menyebabkan kehilangan cairan dalam jumlah banyak. Kafein dapat menjadi diuretik dalam jumlah diatas 250mg sehari (satu cangkir kopi hanya mengandung sekitar 75mg kafein).
MITOS: Ada makanan yang dapat membakar lemak
FAKTA: Kita sering mendengar tentang berbagai makanan yang memiliki kemampuan untuk membakar lemak. Ginseng, teh hijau, jeruk, cabai dan beberapa tumbuhan lain telah dikaitkan dengan proses pembakaran lemak. Yang benar adalah meskipun ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa makanan-makanan ini dapat meningkatkan tingkat metabolisme, peningkatan ini sangat kecil sampai-sampai membuat hampir tidak ada perbedaan. Dikatakan bahkan peningkatan kecil dalam metabolisme, melalui konsumsi sejumlah besar teh hijau atau ginseng, dapat memberikan kontribusi untuk penurunan berat badan. Sayangnya, ini adalah mitos karena tubuh anda benar-benar menyesuaikan dengan perubahan ini dan dengan demikian setelah beberapa saat setiap keuntungan metabolik akan hilang.
MITOS: Prinsip yang sama berlaku untuk konsumsi protein
FAKTA: Meskipun penelitian menunjukkan bahwa tubuh kita menghabiskan sejumlah besar energi untuk metabolisme protein dibandingkan karbohidrat atau lemak, dalam prakteknya tidak ada bedanya. Secara khusus, thermogenesis yang dikeluarkan adalah sekitar 25% untuk protein, karbohidrat 10-12% dan hanya 3-5% untuk lemak. Jadi, dapat dikatakan bahwa cukup dengan mengkonsumsi 1000 kalori dari protein, anda bisa menurunkan berat badan lebih cepat daripada jika anda mengonsumsi 1.000 kalori dari karbohidrat. Masalahnya adalah bahwa tubuh kita memiliki mekanisme adaptif dan cepat menyeimbangkan perbedaan-perbedaan thermogenic. Ini berarti bahwa tidak ada ramuan atau makanan ajaib, sehingga satu-satunya hal yang benar-benar penting adalah jumlah total kalori yang kita konsumsi, bukan sumber dari kalori tersebut.
MITOS: Sangat mungkin untuk menghilangkan hanya lemak di perut
FAKTA: Saya minta maaf jika mengecewakan anda, tetapi kenyataannya adalah bahwa tidak ada cara untuk menghilangkan lemak di bagian tertentu saja. Data yang ada menunjukkan bahwa berlatih di titik tertentu atau teknik-teknik lain seperti penggunaan krim, ikat pinggang, sauna, dll. tidak didasarkan pada kenyataan. Teknik ini tampaknya tidak efektif. Krim tidak dapat menembus jaringan lemak dan olahraga memang dapat melatih otot-otot, tetapi tidak akan membakar lemak yang terletak di atas otot. Berbagai biopsi jaringan adiposa telah dilakukan untuk melihat apakah latihan perut benar-benar mengurangi persentase lemak di perut. Kesimpulannya adalah bahwa tidak ada pengurangan selektif ukuran sel-sel lemak di daerah perut.
MITOS: Sering makan meningkatkan metabolisme anda
FAKTA: Masalah frekuensi makan adalah dogma diet yang harusnya ditolak sampai kapanpun. Meskipun ada bukti bahwa sejak tahun 1997, makan 3 kali per hari merupakan pilihan yang sama baik dengan makan 6 kali per hari, 16 tahun kemudian, dogma tua ini masih saja beredar. Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal British of Nutrition meneliti apakah seringnya makan membantu penurunan lemak. Penelitian tersebut membandingkan 2 jenis diet yang menghasilkan defisit kalori yang sama. Diet pertama terdiri dari 3 makanan utama dan 3 makanan ringan, sementara diet kedua terdiri dari 3 makanan utama. Pada akhir minggu ke-8, penurunan berat badan adalah sama untuk kedua diet. Terlebih lagi, sekresi ghrelin (hormon lapar) identik untuk 2 kelompok diet tersebut, menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara 3 kali dan 6 kali makan dalam pengaturan nafsu makan ketika kalori yang dikonsumsi sama. Kesimpulannya, sering makan bukan satu-satunya solusi untuk menghilangkan lemak. Temuan ilmiah ini sangat penting bagi orang-orang yang tidak bisa menerapkan 6 kali makan setiap hari, karena pekerjaan atau gaya hidup mereka.
Sao Natural adalah Toko Online Terpercaya yang melayani hampir ke seluruh dunia, kita menjual berbagai macam Herbal Alami untuk berbagai macam penyakit. Asam uratRematikImpotensiEjakulasi DiniPelangsingsehat wanitaperapat vaginadllSILAHKAN KLIK DISINI