Ingin Sehat dan Panjang Umur? Miliki Pernikahan Harmonis
SUNDAY, 24 JULY 2011
Apakah pernikahan baik untuk kesehatan Anda? Demian tanya sebuah judul artikel di New York Times. Itu tergantung, demikian kata peneliti. Jika Anda menikah, maka menjalani kehidupan pernikahan adalah sangat penting. Jadi belajarlah untuk memperjuangkannya.
Selama bertahun-tahun, para ilmuwan menemukan bahwa orang yang menikah lebih sehat dan hidup lebih lama daripada yang tidak menikah. Tapi penelitian terbaru menemukan bahwa kualitas pernikahan yang lebih menentukan kesehatan pasangan tersebut. Mereka yang pernikahannya bermasalah, dapat memiliki masalah kesehatan lebih daripada mereka yang tidak menikah.
Stres dan sistem imunitas tubuh Anda.
Stres dan masalah yang tidak terselesaikan dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Penelitian mengungkapkan bahwa pernikahan yang penuh stres dan tekanan dapat berdampak buruk bagi jantung sama seperti dampak kebiasaan merokok.
Permusuhan dengan pasangan dapat berdampak buruk bagi pernikahan Anda dan juga kesehatan Anda. “Cobalah sekuat tenaga untuk memperbaiki hubungan Anda (dengan pasangan),” demikian nasihat sosiologis Linda J. Waite. “Jika Anda belajar bagaimana mengatasi ketidaksepahaman Anda, maka Anda dapat menghindari penurunan kebahagiaan dalam pernikahan Anda yang diikuti penurunan kondisi tubuh Anda.”
Saya menjalani 10 tahun pernikahan yang hebat dengan suami saya. Tapi sama seperti semua pasangan lainnya, kami juga harus mengatasi perbedaan-perbedaan kami. Suatu hari, saya dan Meg pergi tidur dengan sebuah pertengkaran yang tidak terselasaikan. Keesokan harinya, kami pergi dengan urusan kami masing-masing. Selama waktu istirahat, saya berkonsultasi dengan diri saya sendiri dengan sebuah buku bagus yang mengingatkan saya cara untuk menjadi suami yang baik.
Beberapa pewahyuan sederhana saya dapatkan:
Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu. ~ Efesus 4:26
Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah. ~ Yakobus 1:19-20
Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan. Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu. ~ Efesus 4:31-32
Cara kita berbicara tentu saja mempengaruhi emosi saat berdiskusi. Jadi, jika Anda dapat mengendalikan cara Anda berbicara, hal itu dapat menghindarkan konflik yang tidak perlu. Jadi, jika ada perbedaan-perbedaan yang terjadi dengan pasangan Anda, bicarakanlah dengan baik-baik. Hal ini bukan hanya menjaga pernikahan Anda tetap harmonis, namun juga menjaga jantung Anda agar tetap sehat.
Penulis : Rusty Wright, penulis dan dosen yang menjadi pembicara di enam benua. Dia seorang sarjana psikologi, dan master di bidang teologi.